Selamat datang


ASSALAMU ALAIKUM WR.WB, SYUKRAN ANDA SUDI MAMPIR DI BLOG INI.

Kamis, 20 Mei 2021

MERINDU SURGA (4)

 

Mengenal Tingkatan Surga

Oleh: Nurdin Mappa

       Surga  merupakan tempat penuh kenikmatan yang memiliki tingkatan. Allah menciptakan surga bertingkat-tingkat sesuai dengan amal kebaikan yang diperbuat manusia selama di dunia. Tingkatan yang lebih tinggi berarti lebih utama dibanding yang berada di bawahnya, begitu seterusnya, hal ini dijelaskan Alquran Surah Al-Anfal:4  

Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki (nikmat) yang mulia (Qs. Al-Anfal:8).

 

. Bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh akan mendapatkan surga pada tingkat yang tinggi, sebagai disampaikan dalam Alquran Surah Thaha:73-74

    Ada 100 tingkatan surga, sebagaimana disampaikan hadits dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw., bersabda:

Sesungguhnya, di dalam surga terdapat seratus derajat yang disediakan oleh Allah bagi orang-orang yang berjihad fi-sabilillah, Jarak antara derajat yang satu dengan derajat yang lain sama dengan jarak antara langit dan bumi (HR al-Bukhari).

     Surga yang tertinggi dan berada di tengah adalah surga firdaus, hal ini disampaikan dalam hadits:

Dan jika kalian meminta kepada Allah, mintalah surga Firdaus, karena itulah surga yang paling tengah dan paling tinggi yang di atasnya terdapat ‘Arsy milik Ar-Rahman, darinya pula (Firdaus) bercabang sungai-sungai surga.” (HR. Al-Bukhari no.2790)


     Penduduk Surga dapat melihat penghuni Surga pada tingkat di atasnya seperti melihat bintang terang dilangit, sebagaimana diterangkan dalam hadits  dar
Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda:

”Sesungguhnya penduduk surga, bisa saling melihat dengan ahlul ghurfah (penduduk surga yang tinggi tingkatannya). Sebagaimana mereka melihat bintang yang terang di langit, yang memancarkan cahaya di ufuk dari timur ke barat. Karena mereka penduduk surga itu bertingkat-tingkat. Para sahabat bertanya: “wahai Rasulullah, apakah tingkatan yang tinggi itu adalah tempatnya para Nabi dan tidak bisa digapai oleh selain mereka?” Rasulullah menjawab: “(tidak demikian), bahkan demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, itu adalah tempatnya orang-orang yang beriman (dengan benar) kepada Allah dan membenarkan ajaran para Rasul”.” (HR. Al-Bukhari no. 3256, Muslim no. 2831).

    Semoga kita mendapatkan salah satu tempat di Surga pada tingkat berapapun, dan berharap tingkat yang paling tinggi, dengan berusaha sekeras-kerasnya di dunia ini.

 

Jumat, 22 Juni 2018

Khotbah Idul Fitri 1439 H


MENJAGA UKHUWAH DAN PERSATUAN UMMAT
Assalamu alaikum Wr. Wb.
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ . يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
أَمَّا بَعْدُ؛ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِى النَّارِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
Kaum muslimin dan Muslimat, Jamaah Idul Fitri Yang Sama Berbahagia
            Segala puji hanya milik Allah, Rab semesta alam, yang telah menpergantikan waktu, dari detik ke menit, dari menit ke jam, dari jam ke hari dari hari ke bulan sehingga sampailah kita pada hari ini, hari raya idul fitri 1 Syawal 1439 H. Hari yang senangtiasa dinantikan kaum muslimin dan muslimat di seantero jagad. Selanjutnya mari kita sampaikan  salam dan taslim kepada Nabiullah Muhammad Saw,  begitupula kepada sahabat-sahabatnya dan seluruh kaum mulimin dan muslimat yang senangtiasa berusaha meniti di atas sunnah-sunnah beliau.  Mudah-mudahan kesalamatan dan kebaikan senangtiasa menyertai beliau dan terpercik kepada kita selaku ummat beliau, sebagaimana harapan setiap muslim dan muslimat
Dan di antara mereka ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka" (QS. Al-Baqarah :201)

Kaum muslimin dan muslimat Sidang Jamaah Idul Fitri yang sama di Rahmati oleh Allah Swt.

Alhamdulillah kita telah melaksanakan kewajiban puasa sebulan lamanya ditambah dengan pengamalan sunnah yang lain, seperti shalat sunnat Qiyamuh Ramadhan dan Zakat pitrah, sehingga hari ini kita berharap sudah mencapai derajat ketakwaan, dan diampuni dosa-dosa yang telah lalu,  sebagai mana  yang disampaikan dalam hadits :
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.”  (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760).
Sehingga hari ini kita bagaikan anak yang baru lahir, suci dari dosa.  Kondisi ini mestinya dipertahankan , dan selalu berusaha untuk mensucikan diri,  jangan lagi kembali kepada perbuatan dosa. Sekalipun hari ini kita dikepung oleh perbuatan dosa dari segala penjuru, mulai dari bangun tidur sampai tidur kembali, bahkan di dalam rumah kita tidak pernah dapat aman dari intaian dosa, oleh sebab itu Sungguh beruntung bagi orang yang senangtiasa membentengi dirinya dari dosa dan sungguh celaka orang yang senangtiasa berlumuran dosa.  Sebagaimana Allah Subhana Wataalah sampaikan dalam Alquran yang suci:
Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, Dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.(QS. As-Syams:9-10).
Maka sungguh beruntunglah orang yang menyelesaikan puasanya  selama sebulan yang dilandasi oleh iman, mukanya berseri-seri tak simbara rupanta, sangkamma taksimbarana alloa iraya, singara  mabbonra-bonra, na ijia niat tong tau saksan rupanna sikamma bulan saksan makkappu natinrian saksak lalang, nasabab teana na paklebbaki puasana  si bulan, padahal panggaukan akkuleja na gaukan nasabab niakji sehat kalenna, lompo naik aksamkamma pokok talak lompona, nanasawalaki appuasya , “ Ka nakana bajikangangi inakke ambunoi puasaya daripada inakke nana buno puasa”. Nauzu billahi minzalik.  Padahal insya Allah taena panggaukan parenta battu ri Allah Taalah langcilaki atanna, Kananna Allah Taalah :
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya(QS. Al-Baqarah :286)

Kaum muslimin Tau towa Malabbirika ngasen niaka Haderet!
Takbir telah membahana, dari mulut dan lisan orang beriman, menyeruap kelangit, menggetarkan sukma bagi orang yang mendengar, ampammatamai pakmai’ takalahiranta, anggodai pakasiakta, appakaramulai risakra’na alloa,  mengiringi tenggelammnya matahari Ramadhan 1439 H,   mengawal terbitnya matahari 1 syawal 1439, suatu pertanda bahwa perjuangan selama sebulan telah usai, bergerlut dengan diri menahan hawa nafsu, mudah-mudahan,  perjuangan kita dalam ibadah  puasa membuat derajat kita menjadi terangkat  menjadi insane yang bertakwa.
…………… Mudah-mudahan  kamu bertakwa (Qs. Al-Baqarah:183)
  Gema takbir  terkadang membawa hanyut ke masa silam, ingat kampung halaman yang telah lama ditinggal, ingat teman bermain, ingat sahabat, keluarga, istri  atau suami , bahkan ingatan melayang kepada orang tua atau  anak yang telah lebih dahulu mendahului ke alam barzah,  sehingga dihari yang fitri ini terkadang tidak terasa air mata jatuh menetes.  Ingin rasanya bertemu kembali, bersatu dalam kebersamaan, namu takdir Allah menghendaki lain, kita hanya menjalaninya.
Hadirin dan Hadirat tau  toa Mallabirika ngaseng
Kita menyembah Allah yang esa, asal manusia juga satu  yaitu Adam as, dalam ibadah shalatpun kiblat kita selaku kaum muslimin hanya satu, yaitu mengarahkan diri kea rah masjidil haram.  Ini mengandung makna simbolik bahwa kita adalah ummat yang satu, sebagaimana Firman Allah subhana wataalah sebutkan dalam Alquran yang suci :
Sesungguhnya (agama Tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu[1006], dan Aku adalah Tuhanmu, Maka bertakwalah kepada-Ku. (QS. Al-mukminum:52).
     Oleh karena itu ummat Islam ini digambarkan oleh Rasululah bagaikan suatu bangunan yang kokoh yang saling kuat menguatkan antara satu dengan yang lain, apabila ada yang terluka satu bagian maka bagian lain ikut meradang merasakan sakit, itulah yang digambarkan dalam sebuah hadits :
“Orang mukmin dengan orang mukmin yang lain seperti sebuah bangunan, sebagian menguatkan sebagian yang lain.” [Shahih Muslim No.4684]
Seorang mukmin yang tidak memiliki empati terhadap saudaranya dianggap tidak memiliki iman, maka seorang mukmin seharusnya mencintai saudaranya sama dengan mencintai dirinya sendiri.  Hal ini disampaikan pada hadits berikut :
    
Artinya: “Tidak beriman seorang diantara kalian sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri”. (HR. Bukhari).
            Maka seseorang mukmin yang tidak membina hubungan persarudaraan dengan saudaranya mukmin akan ditimpakan kehinaan dimana saja mereka berada, sebagaimana firman Allah subhana wataalah :
Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia[218],  …..(QS. Ali-Imran :112)
Hadirin dan Hadirat tau  toa Mallabirika ngaseng
Dalam kondisi sekarang, ummat Islam menghadapi tantangan secara global, didunia internasional ummat digambarkan sebagai ummat yang suka membuat kerusakan sehingga setiap kejadian terkadang dikambingkan hitamkan sebagai teroris, sekalipun pada kenyataannya ummat Islam hampir di seluruh belahan dunia berada pada posisi yang sangat menprihatinkan, di palestina mereka dijajah dan dibantai kaum Yahudi yang dibantu oleh Amerika dan sekutunya, di Irak, Suria mereka porakporanda, dan di Miyammar mereka dibantai sehingga mereka harus mencari negara lain untuk berlindung.  Sementara ummat Islam di Indonesia sangat lemah dalam ekonomi, dan politik.  Kerap ummat Islam dijadikan sebagai kelinci adu domba untuk kepentingan politik kelompok tertentu, sehingga antara ummat Islam sendiri saling menyerang, saling sikut menyikut untuk kepentingan sesaat.   Oleh karena itu ummat  Islam harus menyadari bahwa kita sering menjadi  obyek penderita, apalagi dalam kondisi tahun politik sekarang.  Ummat Islam jangan mau di adu domba untuk kepentingan politik orang-orang tertentu.  Kita yang saling bertengkar sementara orang lain yang menikmati hasilnya.  Hubungan kita menjadi retak dan porak-poranda hanya karena beda dukungan calon. Bahkan terkadang hubungan keluarga, saudara, tetangga dan sahabat menjadi retak hanya karena beda pilihan, ditambah lagi saling menjelekkan.   Pada hal kita diikat oleh pesaudaraan yang kuat, sebagaimana Allah sampaikan bahwa:
Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat (QS. Al-Hujrat:10).
Hadirin dan hadirat Rahima kumullah
Tidak pantas seorang muslim memutuskan hubungan persaudaraan dengan saudaranya,  lebih dari tiga hari, apalagi sikap saling bermusuhan dibawa bertahun-tahun bahkan dibawa mati, na uzu billahi minzalik, oleh karena itu Rasululah saw mengingatkan kita :
عَنْ أَبِي أَيُّوبَ الْأَنْصَارِيِّ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «لَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثِ لَيَالٍ ، يَلْتَقِيَانِ فَيَصُدُّ هَذَا وَيَصُدُّ هَذَا، وَخَيْرُهُمَا الَّذِي يَبْدَأُ بِالسَّلَامِ ))
“Dari Abî Ayûb al-Anshâriy, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda; ‘Tidak halal seorang muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga malam diamana keduanya bertemu lalu yang ini berpaling dan yang itu berpaling. Yang terbaik di antara keduanya ialah orang yang memulai mengucapkan salam’.(HR. Bukhari dan Muslim. Lihat Al-Wâfiy fi al-Syarh al-Arba’în al-Nawawiyyah, hal.289 )
            Kaum muslimin waktunnami anne tawwa sipamaafkan luaraki tamparan nipammelaki, teaki gara-gara sikedde na tappuk hubunganta siagang saribattang julu agamata. Kipammopporan rong paranta tau.. , nampa napammorong tongki Allah.  Mudah-mudahan Naki niak tangkasa dosata ri paranta tau na tangkasa tong dosata ri Allah Taalah.    

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: {وَمَن يَتَّقِ اللهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا} وَقَالَ: {وَمَن يَتَّقِ اللهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَيُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا}
ثُمَّ اعْلَمُوْا فَإِنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَالسَّلاَمِ عَلَى رَسُوْلِهِ فَقَالَ: {إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّها الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا}.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. وَأَقِمِ الصَّلاَةَ


 Semoga bermanfaat!







                                                                                                                                                                                                                                                                

Kamis, 06 Oktober 2016

Makna Tahun Baru Hijriyah 1438 H

    Alhamdulillah kita sudah memasuki tahun baru Hijriyah, 1438 H, artinya kita masih diberi kesempatan untuk melanjutkan kehidupan kita, suatu anugerah yang luar biasa, yang bisa saja tercabut dari diri kita, betapa banyak sanak saudara , karib kerabat yang sudah tidak sempat menikmati matahari tahun hijriyah 1438, oleh karena nikmat yang selama nikmat hidup yang selama ini diberikan oleh Allah telah dicabut darinya, Maka bersyukurlah kita yang masih diberi kesempatan menikmati mataharinya tahun baru Hijriyah 1438 H. Kita tidak tahu, apakah tahun hijriyah kali ini merupakan tahun terakhir buat kita, atau masih ada kesempatan berikut.
    Sebagai tanda kesyukuran akan kesempatan yang diberikan oleh Allah, mari kita gunakan tahun ini melaksanakan ibadah dengan sebaik-baiknya, sembari kita mencoba menapaktilasi kembali amala-amalan yang telah kita lakoni selama ini jangan sampai justru amalan jelek yang lebih mendominasi kehidupan, dibanding dengan amalan kebaikan kita.
    Umur yang diberikan oleh Allah akan kita pertanggungjawabkan, setiap detik yang kita habiskan di dunia ini akan ditanyai oleh Allah, kita gunakan untuk apa.... tidak akan bergeser kaki seorang hamba pada hari kiamat sebelum ditanya tentang umur, digunakan untuk apa.
   Sungguh merugi orang-orang yang tidak memanfaatkan waktunya untuk beriman dan melakukan kebaikan-kebaikan (amalan saleh).
                                                           

Selasa, 06 Agustus 2013

Khotbah Idul Fitri 1434 H Bahasa Makassar



إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
أَمَّا بَعْدُ؛ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِى النَّارِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
Sikamma pammujia napantangi Allah Taalah, Karaengna sikuntu alamnga, karaen taenaya sipajuluna, amppajariai sikamma bonena alamnga,  karaeng ampasilebbasaiki singaraka siagang saksanga, karaeng ampasilebasaki alloa, naki niatmo anne kamma battu ri alo mallabbirika, allo kalompoanta ikambe ummat Islam, iami antu allo pak lappassang idul fitri sekre  syawalla,   1434 H.
Ri bokoanna maeki abbattu sallang pak pasalama’ mange ri Nabbita Muhammad Saw, ia Nabbi kammaya tompa suro niaka ajjari  panminawangan ri katte nagaseng  ummat Islam, mudah-mudahan kasalamakan niaka ni janjiangi  nabbita     niat tongi kigappa,  salamat ri lino, salamat ri akhirat siagang napakabellaki battu ripsaksesana Naraka.
Sangkamma kananna Allah Taalah
  Dan di antara mereka ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan diakhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka" (QS. Al-Baqarah :201


   Alhamdulillah anne alloa nasareki Allah Taalah, kasampatan akrappungan  anne ri parang luaraka, massing battu Anggaukan  pak lappassang idul fitri  sekre syawal 1434 H, na teaji bawang   anne ripakrasangannga anggaukanngi anne pakkusianga na ijia sikamma ummat Niaka ri sipampang lino, niak ngaseng akrapungan ri sekre tampak, massing battu anggaukan hari raya idul fitri.
Alhamdulillah akkullei ni pak lebba pakusian puasata si bulan sallona, angapa naki niakmo rannu, tak simbara rupanta, sangkamma taksimbarana alloa iraya, singara  mabbonra-bonra, na ijia niat tong tau saksan rupanna sikamma bulan saksan makkappu natinrian saksak lalang, nasabab teana na paklebbaki puasana  si bulan, padahal panggaukan akkuleja na gaukan nasabab niakji sehat kalenna, lompo naik aksamkamma pokok talak lompona, nanasawalaki appuasya , “ Ka nakana bajikangangi inakke ambunoi puasaya daripada inakke nana buno puasa”. Nauzu billahi minzalik.  Padahal insya Allah taena panggaukan parenta battu ri Allah Taalah langcilaki atanna, Kananna Allah Taalah :
Ÿ 
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya(QS. Al-Baqarah :286)
 Mallah anjo tau tenaya na erok anggaukan parenta lani binasakan ri Allah Taalah sangakmma kananna :
   Maka kami membinasakan mereka disebabkan dosa-dosanya  (QS. Al-Anfal :54)
 Kaum muslimin Tau towa Malabbirika ngasen niaka Haderet!
Takbir telah membahana, dari mulut dan lisan orang beriman, menyeruap kelangit, menggetarkan sukma bagi orang yang mendengar, ampammatamai pakmai takalahiranta, anggodai pakasiakta, appakaramulai risakrana alloa,  mengiringi tenggelammnya matahari Ramadhan 1434 H,   mengawal terbitnya matahari 1 syawal 1434, suatu pertanda bahwa perjuangan selama sebulan telah usai, bergerlut dengan diri menahan hawa nafsu, mudah-mudahan,  perjuangan kita dalam ibadah  puasa membuat derajat kita menjadi terangkat sebagaimana Firman Allah subhana wataalah :
 Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (QS. Al-Baqarah : 183)

Hadirin dan Hadirat tau  toa Mallabirika ngaseng

Taqwa berasal dari kata waqa-yaqi-wiqayah yang artinya memelihara. "memelihara diri dalam menjalani hidup sesuai tuntunan/petunjuk allah" Adapun dari asal bahasa arab quraish taqwa lebih dekat dengan kata waqa Waqa bermakna melindungi sesuatu, memelihara dan melindunginya dari berbagai hal yang membahayakan dan merugikan
Dari kata waqa ini taqwa bisa di artikan berusaha memelihara dari ketentuan allah dan melindungi diri dari dosa/larangan allah. bisa juga diartikan berhati hati dalam menjalani hidup sesuai petunjuk allah
Takwa  adalah gelar yang diberikan oleh Allah kepada Hambanya yang telah berhasil menjalankan ibadah puasa sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasulnya, yang tidak akan pernah diperoleh dari universitas manapun di dunia ini.  Derajat ketakwaan ini tidak  dapat dilihat pada hari ini tetapi insya Allah akan Nampak pada  hari-hari berikut, yang dapat dilihat pada diri seseorang dengan ciri sebagaimana firman Allah :
* Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa (QS. Al-Baqarah : 177).
Menurut Allah Taalah ia tau niakka ilalangna kelompok tau takwaya iami antu :
1.      Tau niaka tappna
Risesena tau  takwa iami antu nakiniaki nikaya tappa, mingka  taena nasambarang tappa, naijia tappakki mange ri Allah, nataena nappakruai Allah taalah, taena napercayai pantonton-tontonnga, taena nagentung-gentung jimak, taena na bela-bela siagan jin, ilalang anggukan sehere, taena namange appala-pala rijeraka, iangasenna anne punna niaki nigaukan bellaki battu ritanda-tandana tau takwaya, malah niakki ilalang ri kelompokna tau apparuaya ri Allah Taalah, iami antu tau musyrik, na antu tau musyrika taena nani tarimai amal panggaukanna, siagan taena nani ampongi ri Allah Taalah sangkamma kananna Allah Taalah :
 
Dan Sesungguhnya Telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi (Qs. Azzumar :65)

Maka rua tanda orang takwa adalah tappaki mange allo ribokona Allah taalah, ia mi antu allo akheratna, Allo pambalasanna, niak syuruga siagan naraka;
Maka tallu tanda, tau takwaya tappaki mange mange ri Malaikat-Malaikatna, angkanaya niak Malaekat lancatatki amala panggaukanna, sanggenna taena na pantamai nikaya garring piti, piti inung-inungi, piti Alle-Allei, piti kanre-kanrei, piti  ambik-ambiki, holo-holoi. Na yakini angkana sikamma amala panggaukanna nacatat ngsengi Malaikatka, na sallang lani pacinikan ngseng apa lebbaka napigauk, sangkammma kananna Allah Taalah :
`Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.  Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula (QS. Zalzalah :7-8).

Maka apakna tappaki mange ri kitab-kitabna Allah Taala, sagenna  niaki napilajari, napahami, nampa na amalkan.
Maka lima tappa mange ri Nabbiya, angkanaya nia Nabbi siagan suro ni utusu ri Allah taalah ajari contoh ilalang empo tallasata sanggenna taena na kapinaw-pinawangi, kapunna pinjojokna tau nipinawang, lulunna tau jaia nipinawang, akkulleki lingu, sangkamma kananna Allah Taalah :
  Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah) (QS. Al-Anam :116)
2.      Napassareangi barang-barang nangaina
Iya tau takwaya, salah sekre tandana iyami antu napassareangi barang-baran  niaka nangai, taena na gigili, sangkananna paruntuk pauna  tau towata parok battangna gallang besok-besok dongkona kabbilia batua punna ia mamo lassare. Ka teamaki angkana ia lassare, barang-barang lagi tawua nana kana barang-barangna, apalagi punna barang-barangna memanja.  Anne Tau kammaya lamate sallang, nampa sadar angkanaya  taenapa amal sidakana, sanggenna apalaki ri Allah Taala sollang nani sambungi umurukna manna mamo na sinampekja, sangkamma kananna Allah Taalah :
 Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang Telah kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, Mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan Aku dapat bersedekah dan Aku termasuk orang-orang yang saleh?" (QS. Al-Munafiqun :10)

Tetapi jamaah na jawabki Allah Taalah :
Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila Telah datang waktu kematiannya. dan Allah Maha mengenal apa yang kamu kerjakan (QS. Al-Munafiqun:11).

3.      Mapparadeka budak
Tanda-tanda takwa ri bokoanna ia mi antu niaki  appamaradeka ata, anne ataya taena anmae ripakrasanganta, mingka riolo ri jammanna Nabbita nia ata iareka budak, mingka iyaji anne kamma-kamma, iami antu tau ni atai ri barang-barang, ni atai ri pangassenganna, tau ni atai ri doekna, tau ni atai ri adakna, tau ni atai hawa nafsuna, tau  ni atai ri bosna, tau ni atai ri pangkatna, ia ngasenna anne parallui nipalapasa kalae battu ri pangatai kammaya anne. Sollang nani ata mange ri Allah Taalah.

Hadirin wal hadirat tau towa Mallabirika ngaseng niaka haderet
4.      Angentenganngi sambayang
Tanda-tandana tau anggappaya takwa, iami antu niaki angentengan sambayang lima waktu maknanungan, saggenna ammoterang ri erok kalompoanna Allah Taalah,  manna keikei mae, punna taena nakkulle assambayang ammenteng, ammempoi, punna taena nakkulle ammempo attinroi, punna taena mo nakkulle antinro, nipasadia kalenta nani sambayangi. Teaki angkanai lebbakki aklappasa, lappasa tongi sambayangta.
5.      Appasuluki zakkat
Ribokoanna tau takwaya niakki appasulu zakat punna niaki nataba syarat, taena nagigili aksare-sare mange riparanna tau, ka gassingka sangkammaki anjo tau niaka rampe Allah Taalah, ilalang ri surah Al-munafiqun : 10 – 1, angkanaya :
Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang Telah kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, Mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan Aku dapat bersedekah dan Aku termasuk orang-orang yang saleh?"
Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila Telah datang waktu kematiannya. dan Allah Maha mengenal apa yang kamu kerjakan.
Tau Towa Mallabiriku ngaseng,  punna ammadampaki nampa eroki, akzakka, assedeqa, terlambatmaki.
6.      Na tepati janjinna punna janji
Hadirin-hadirat , sidang jamaah Id.
Tanda tau takwaya  ribokoanna iami antu tau niakka antepati janjinna punna niakki akjanji, baji janjinna mange ri paranna tau iyareka janjinna mange ri Allah, parentana Allah :
QS. Al-Baqarah :40
dan penuhilah janjimu kepada-Ku[42], niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu; dan Hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut (tunduk).

            Jari punna niaktau akjanji nampa salahi, nakana labattui, nampa ilalang atinna nakana tala   teai  antu tau takwa na iajia tau munafek, kana-kana Nabbita Muhammad Saw :

Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi SAW bersabda, "Tanda-tanda orang munafik ada tiga: jika berbicara ia berbohong, jika berjanji ia mengingkari, dan jika diberi amanah ia berkhianat"

7.      Tau niakka sabbara ilalang kasepakkan.
                                                                                                                                             
            Hadirin tau towa mallabirika ngaseng!
            Tau takwaya niakki sabbara ilalang kesulitan, kasepakkan iareka punna nicobai ri Allah Taalah. Punna niak tau sikedde akkuraringmi seng, anggapai dale taena nanggapa delle, nisarei labbipia punna taena nisarei riburaknenna sangin akkuccuna batang kanyingna teai tau takwa,  Kananna Allah Taalah :
Hai orang-orang yang beriman, Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu  (QS. Ali-Imran :200).
Kaum muslimin dan Muslimat, sidang Jamaah Idul fitri yang di rahmati Allah!
Akhirnya , mudah-mudahan ikatte ngasen anne, niaki ilalang ri golonganna tau takwaya sangkamma janjinna Allah , siagan niakki toddoputli ilalang  takwa sagenna niak ngasen lengka ri anja.
Akhirnya mohon maaf atas segala kekurangan!

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: {وَمَن يَتَّقِ اللهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا} وَقَالَ: {وَمَن يَتَّقِ اللهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَيُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا}
ثُمَّ اعْلَمُوْا فَإِنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَالسَّلاَمِ عَلَى رَسُوْلِهِ فَقَالَ: {إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّها الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا}.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. وَأَقِمِ الصَّلاَةَ